The Entrepreneur Way (2)
(Bagi teman-teman yang ingin membahas langsung dan berdiskusi lebih lanjut setelah membaca tulisan di edisi kali ini, silahkan untuk menyampaikan uneg2, sanggahan, atau sejenisnya di Comment Blog dibawah ini. Thanks!)
Tahap #1. Explore your Idea & Measure It!
Sebuah bisnis apapun itu bentuknya, selalu muncul dari sebuah peluang, dan tidak terbatas di industri/komoditi apa peluang itu.
Kita harus menganalisa sedalam-dalamnya peluang yang kita tangkap, apakah itu memang reliable untuk dikatakan sebuah bisnis yang akan kita jalankan.
Kadang peluang itu muncul tidak diduga, apakah kita dengar dari teman, saudara, orangtua, atau saat kita di jalan dari rumah menuju ke kantor.. seringnya sih ide itu 'ting!' pada saat kita mengalami suatu situasi yang tidak menyenangkan atau terdesak, atau apapun itu...
Misalnya gini nih, contoh soal :
Sering kita memiliki suatu ide atau gagasan ngawur yang terbilang 'mentah', misalnya pas kita jalan dari rumah ke kantor tadi.. dimana kita dituntut harus pergi pagi-pagi sekali untuk menghindari macet di jalan dan nggak sempet bikin sarapan plus ngopi..
Kadang terbesit suatu pikiran dari keinginan yang spontan :
"Coba aja ada kita bisa sarapan kopi plus sandwich di jalan yang cuma sekedar lewat aja tanpa harus mampir ke Starbucks, parkir mobil, bayar parkir, ….".. itu saya bilang sih emang suatu kondisi normal di jaman sekarang ini.
Sesampainya di kantor langsung bete sama pekerjaan yang numpuk di meja kerja kita. Itu problem.. tapi itu normal.
Dari hari ke hari seperti itu.. dan ternyata keluhan pribadi itu menjadi keluhan yang sudah menjadi generik bagi semua rekan kita.
Namun dibalik kejadian normal sehari-hari itu, kalau kita jeli… itu adalah sebuah peluang!
Ide nya : -- "Memiliki bisnis sebuah Kedai Sarapan Drive Thru" --.
Apakah itu ide original? Mungkin YA mungkin TIDAK..
YA, Eureka!! memang Anda tergolong seorang brilian yang memiliki ide orisinal yang BELUM pernah dipikirkan oleh orang lain.
TIDAK(1), jika memang hal tersebut SUDAH pernah terpikirkan di benak orang lain tapi BELUM pernah ada yang merealisasikannya.
TIDAK(2), jika memang orang lain sudah pernah merealisasikan ide tersebut, cari tau lebih dalam, apa saja kendala yang ada.. apakah lokasi booth nya kurang tepat? atau jenis makananya kurang pas di lidah Anda? atau pelayanannya kurang cepat sehingga ngantri?
(#A. Explore your Idea)
Dari ide apapun yang muncul di benak Anda itu, segeralah mengambil kertas dan tulis besar-besar ide tersebut.. tulis dan simpan baik-baik.
Dari catatan besar Anda tersebut, Anda harus mengawali dengan suatu perencanaan (planning breakdown) baik itu disisi Internal Anda maupun External dengan beberapa pertanyaan "How…" dan "What if …". Tentunya juga dengan orat-oret di kertas sebagai dokumentasi kita, antara lain sbb. :
# Resources : Finansial / Modal, berapa uang yang harus ada untuk membangun sebuah bisnis tersebut? Perlu berapakah tenaga kerja yang mutlak dibutuhkan untuk itu? (detailnya kita bahas nanti)
# Government : Apa yang dibutuhkan perijinan kepada Pemda, Polisi, Lingkungan untuk membuka bisnis tersebut?
# Regulation : Adakah regulasi yang melarang ini dan itu? atau mungkinkan kelak di kemudian hari kita di gerebek aparat atau preman setempat karena DILARANG untuk melakukan bisnis tersebut? atau apakah mungkin kita akan punya masalah besar keterbatasan bahan baku jika bisnisnya sudah berkembang nanti?
# Economy : Apakah bisnis kita ini sangat rentan dengan kondisi ekonomi masyarakat?
# Competitors –untuk kasus TIDAK(2) : Cari siapa kompetitor langsung dan tidak langsung Anda, apa kelemahannya, apa kelebihannya, apa kendala mereka, apa peluangnya?
Di tahap ini Anda akan merenung sejenak dan banyak berpikir menyusun awal dari suatu konsep bisnis. Mungkin Anda akan minta bantuan Istri/Suami/Pacar untuk ikut terlibat dalam diskusi.
Catatan: Ingat, jangan sekali-sekali melontarkan ide mentah Anda kepada teman sekantor Anda! Bisa-bisa kecolongan di tengah jalan. kecuali teman itu tergolong 'Soul-Mate' Anda.
Ingat, jangan dulu merencanakan bisnis 'terlalu besar' yang muluk-muluk dan yang berpotensi untuk membutuhkan modal besar sehingga dinilai tidak akan sanggup dilakukan. Hal tersebut akan membuat Anda menjadi over-pesimis. Biarkan para konglomerat yang melakukan itu, kita saring skala bisnis yang menengah-bawah saja dulu.
Poin demi poin perencanaan tersebut di bahas secara terperinci dan kemungkinan besar kendala yang paling sulit menurut saya adalah "Resources". Kadang kita mundur atau akhirnya hanya sekedar ide yang tetap sebagai ide "mentah". Sayang khan?
Lain hal kalau Anda tergolong orang yang sudah terbilang mapan dari sisi financial, sehingga hal ini nggak jadi ganjelan yang berarti.
Tapi, jika sebaliknya?? Nah mungkin kiat-kiat berikut dibawah ini bisa membantu mencairkan otak Anda yang keburu beku, nggak pe-de, atau pesimis sehingga dapat mengantisipasi kendala tersebut, antara lain sbb. :
(#B. Budgeting)
Buatlah hitungan kasar semacam budgeting dengan gaya Anda sendiri yang meliputi :
- Investasi Awal berupa Investasi pengadaan peralatan (Initial Cost)
- Modal Kerja (Operational Cost), termasuk biaya SDM didalamnya
- Perkiraan Omset dan Keuntungan Bersihnya (Gross / Nett Margin)
- Proyeksi Neraca Rugi Laba
Dari sini kita dapat membuat sebuah simulasi dan diharapkan dapat mendekati ke kenyataan nya nanti. Seluruh item sekecil apapun jangan ada yang terlewat, bahkan kalau bisa termasuk 'yang tak terduga' nya.
Pada Proyeksi Neraca Rugi Laba yang kita buat tadi, dapat akhirnya Anda dapat menghitung berapa modal awal yang kita memang butuhkan dan tarik sampai perhitungan 12 bulan operasional.
Lakukan riset, survey, cek-n-ricek ke calon vendor-vendor Anda terkait Investasi dan Modal Kerja Anda.
Catatan:
# Initial Cost adalah pembiayaan dalam bentuk investasi yang biasanya menjadi fixed cost (asset) dan bisa dihitung penyusutan sesuai waktu yang Anda tentukan sendiri, kapan akan bisa "Break-Even-Point" (BEP) nya. Hal ini penting supaya Anda dapat menentukan kapan Anda bisa melakukan diversifikasi bisnis Anda dengan membuka cabang atau bisnis lainnya. Misal, Peralatan utama yang menunjang bisnis Anda seperti Server, AC, Kompor, Mobil, Beli Ruko, dll.
# Operation Cost adalah pembiayaan berulang setiap bulannya yang bersifat variable dan tentunya ini adalah biaya yang kita keluarkan secara berulang, misalnya cicilan kredit, biaya sewa lahan, gaji karyawan, bahan baku komoditas yang di jual, listrik, air, BBM, ATK, Freon, dll.
Kembali ke kertas kerja Anda…
(#C. Making a Business Process)
Buatlah suatu perencanaan detil business-process dari-hulu-ke-hilir seluruh kegiatan bisnis yang akan di jalankan dan kalau Anda mampu, silahkan membuat dalam bentuk Standard Operating System (SOP) dalam bentuk Flowchart (Visio) yang dapat di pahami seluruh pihak yang akan terlibat nanti (lihat gambar).
Proses demi proses, A sampai Z nya harus di dokumentasikan secara terperinci dengan suatu catatan pendukung disampingnya, hitung cycle-time setiap proses, asumsikan perhitungan cost setiap prosedur yang mungkin timbul (serta merta menyesuaikan Rencana Anggaran) untuk seluruh komponen pendukung nya, misalnya: BBM, ATK, Karet Gelang, Peniti, Jarum, …, dll.
(#D. Checking your Wallet)
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan Tahap #1 ini, Anda mulai berpikir bagaimana memulai untuk tahap implementasi dari perencanaan ini, yaitu mengukur Finansial Anda!
Seberapa besar uang yang Anda miliki di rekening Tabungan?
# Jika Cukup, langsung berkoordinasi untuk mulai melakukan pemesanan item yang anda cantumkan di Rencana Anggaran satu per-satu, tentunya dengan mengikuti pedoman budget dan asumsi batasan waktu.
# Jika Anda merasa bahwa Anda belum mampu untuk membiayai secara swasembada, maka Anda perlu mengidentifikasi alternatif pilihan pembiayaan yang reasonable, seperti :
- Apakah Anda memiliki asset pribadi yang dimiliki bisa 'disekolahkan'?
- Atau ada peluang untuk mendapatkan 'Kredit Tanpa Angunan' dari pihak Bank dimana teman Anda bekerja sebagai mediator?
- Apakah memiliki seorang atau beberapa 'Soul-Mate' yang bisa diajak menjadi partner(s) untuk melakukan investasi di bisnis Anda ini?
Dari semua itu, ada tugas tambahan untuk Anda untuk menyusun suatu 'Proposal' yang comprehensive sehingga pihak mana yang Anda pilih untuk pendanaan ini bisa melicinkan rencana Anda. Perlu diingat, bahwa 'Proposal' ini dituntut untuk menampilan seluruh aspek, baik di sisi Planning ini, maupun dari sisi commercial lainnya. (yang akan kita bahas dalam Tahap berikutnya).
Tentunya perlu memperhitungkan untung-rugi, beban tambahan yang akan dipikul, baik itu dalam bentuk 'cicilan' atau 'profit sharing'… atau adanya penempatan 'orang titipan' di organisasi Anda.. pilihlah alternatif yang paling sesuai!
Jangan pesimis, menjadi pebisnis sukses belum tentu berawal dari yang 'kocek' nya tebal... namun mereka memiliki kreatifitas, kemauan yang tinggi, dan perencanaan yang terukur.
Semoga Anda dapat melewati Tahap krusial ini…
- - -
Steve Jobs dengan Apple nya mengalami pasang surut dalam menjalankan perusahaanya, namun dia mampu melewatinya dengan mempelajari kesalahan masa lalu untuk memperbaiki produknya dengan selalu memunculkan inovasi-inovasi canggih dan cool, bahkan Apple menyatakan dirinya sebagai perusahaan yang revolusioner dengan MacBook, iPod dan iPhone nya...
Starbucks dengan kopi sebagai komoditas utamanya muncul dengan menyulap "ordinary coffee" menjadi "extraordary coffee" dengan cara penyajian yang khas. Dengan inovasi nya secara tidak disadari dia sanggup meracuni dunia dan menjadi Trendsetter gaya hidup orang...
Ciptakan produk dan servis yang innovate, authentic, revolutioner, continuously...
- - -
Akhir kata (pada edisi kali ini)….
Apa yang saya sampaikan diatas tadi, mungkin ilmunya sudah dipelajari dan didapat di perusahaan tempat Anda bekerja dan itu adalah Advantage bagi Anda. Namun yang dilakukan di perusahaan dan melakukannya sendiri JELAS BERBEDA!
Jangan terlalu mengambil tindakan yang belum Anda hitung resiko nya, karena mungkin resiko akan menjadi beban di pundak Anda, hitung semua kemungkinan yang bakal ada.
Gunakan insting dan perlu extra hati-hati dalam mengimplementasikannya.
Perencanaan adalah awal dari segalanya.
Bagi yang belum, mulailah Anda memperhatikan lingkungan sekitar dimanapun Anda berada, potret peluang, tuangkan ide Anda, olah, dan susun rencana!
Dengan Anda melalui tahapan ini "Aura Entrepreneurship" sudah mulai muncul +/- 20% di tubuh Anda!!
Kembali akan saya kupas lanjutannya pada edisi "The Entrepreneur Way" edisi berikutnya…
(To Be Continued)